Langsung ke konten utama

Sambut Ramadhan Dengan Cinta (ditulis oleh Nuni PutriRagil El-Zhafira)

Sungguh tidak terasa ya ukhti fillah kita sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan. Tidak terasa pula ternyata kita sudah lebih melewati satu tahun bersama.Sebentar lagi kita akan bertemu bulan Ramadhan, Apakah ukhti semua sudah bersiap-siap menyambutnya? Kita akan bertemu bulan yang paling spesial buat umat Islam. Sudah seharusnya sebagai seorang muslim kita bangga akan datangnya bulan ini. Karena ada keistimewaan di bulan ini.
Allah Swt. berfirman yang (artinya): “Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS al-Baqarah [2]: 185)
Allah Swt memerintahkan kita untuk berpuasa ketika bulan ini tiba. Selain ayat di atas keistimewan bulan Ramadhan adalah dibukanya pintu rahmat dan dibelenggunya para syaithon. “Jika datang bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu syurga (Dalam riwayat Muslim : “Dibukakan pintu-pintu rahmat”) dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggulah syaithan.” (HR Bukhori (4/97) dan Muslim (1079)
Dalam riwayat lainnya: “Jika telah datang awal malam bulan Ramadhan, diikatlah para syaithan dan jin-jin yang jahat, ditutup pintu-pintu neraka tidak ada satu pintu pun yang dibuka, dan dibukalah pintu-pintu syurga tidak ada satu pun yang tertutup, menyerulah seorang penyeru : “Wahai orang yang ingin kebaikan lakukanlah, wahai orang yang ingin kejelekan kurangilah, Allah mempunyai orang-orang yang dibebaskan dari neraka, itu terjadi pada setiap malam. (Diriwayatkan oleh Tirmidzi (682) dari Ibnu Majah (1642) dan Ibnu Khuzaimah (3/188) dari jalan Abi Bakar bin Ayyash drai Al-A’masy)
Pada bulan Ramadhan ini jin jahat dan syaithan aja dibelenggu, sembari dibukakan juga pintu surga dan diampuni dosa-dosanya yang yang telah lewat, Subhanallah.
Persiapan menghadapi bulan Ramadhan
Beberapa Hari lagi kita akan melaksanakan Puasa Ramadhan. Apa yang harus kita
persiapkan dalam menyambut bulan yang penuh keagungan ini? Ada beberapa hal yang
dapat kita lakukan untuk menyambut jamuan Allah ini.

1.Mulailah menjaga diri dari apapun yang Allah haramkan.

2.Usahakanlah untuk mulai puasa dari apa pun yang tidak disukai Allah. Allah
Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah Yang Maha
Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang bersiap-siap
menyambut jamuan Allah

3.Mulai saat ini, hindari telinga, mata, mulut kita dari sesuatu yang tidak
layak kita dengar, kita lihat dan kata-kata yang tidak berguna.

4.Mari kita siapkan rumah kita menjadi rumah yang penuh berkah di bulan
Ramadhan. Kita harus mulai melihat jika ada yang haram di rumah kita. Bukalah
lemari, kalau ada yang diragukan segera keluarkan. Lihatlah dapur kita, kalau
ada barang yang kita ragukan segera keluarkan. Jangan pernah kita jamu Allah
ketika pada diri kita melekat pakaian dan makanan yang haram. Bebaskan rumah
kita dari hal yang sia-sia. Siapa lagi yang kita cari keridhaannya selain Allah.
Senangkah bila rumah kita dipuji manusia tapi dibenci Allah?

5.Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang akan membuat kita akrab
dengan Allah. Selalu siapkan Al-Qur'an di tas, di meja kerja, dan di kamar tidur
agar kita bisa dengan mudah membacanya


6.Sediakan juga anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi
orang lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama
dengan satu hari saum.

7.Mulai sekarang, sembari membersihkan rumah, bersihkan pula pikiran dan hati
kita dari pikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci kepada seseorang karena
bisa mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Tidak ada
lagi pikiran-pikiran untuk membalas dendam.

8. Alangkah bagusnya apabila kita minta maaf kepada orangtua menjelang bulan
Ramadhan. Ziarah ke makam orang tua kita bagi yang sudah meninggal. Minta
ampunlah kalau kita belum sungguh-sungguh membahagiakan orang tua kita.
Suami-istri juga ada baiknya saling meminta maaf. Tidak ada salahnya minta maaf
kepada orang yang lebih muda dari kita, termasuk kepada adik dan anak-anak kita.
Juga yang mungkin tanpa kita sadari telah menzalimi pembantu, supir, tukang
kebun, atau bawahan kita, segeralah minta maaf. Minta maaflah dengan ikhlas,
sehingga kita akan lebih ringan memasuki Ramadhan.
           "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan
" (QS. Ali Imran : 133-134)
          Kita tidak pernah berjumpa dengan kemudahan ampunan kecuali di bulan Ramadhan
ini. Sebanyak dan semelimpah apapun dosa kita, sungguh Allah menjanjikan
ampunan-Nya di bulan ini. Kalau kita merasa berat hidup karena lumuran dosa dan
maksiat, maka ketahuilah ampunan Allah di bulan Ramadhan lebih dahsyat daripada
dahsyatnya dosa-dosa kita.Kalau kita merasa gersang dan kering, maka Ramadhan
adalah sarana yang paling cepat untuk mendapatkan rahmat-Nya. Kalau kita dililit
utang piutang, maka Allah adalah Dzat Mahakaya yang menjanjikan terkabulnya doa,
dilunasi-Nya apa yang kita butuhkan.

          Karenanya sungguh sangat rugi andaikata kita tidak bergembira ria, tidak
bersemangat dalam menghadapi hidup ini. Ramadhan diawali dengan adzan
berkumandang, maka itulah saat syetan dibelenggu, dimulainya hitungan pahala
amal yang berbeda, dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka.
Maka sudah selayaknya kita harus sangat bersungguh-sungguh berharap agar Allah
menjamu kita dengan menyiapkan diri jadi orang yang
layak dijamu oleh Allah.
Perbanyak amal baik dan jauhi maksiat
Ramadhan ini adalah kesempatan kita untuk berbuat amal sebanyak-banyaknya. Bukan waktu kita untuk berleha-leha. Jangan menjustifikasikan berpuasa kita jadi malas belajar, malas mengikuti kajian, malas membantu ibu kita mempersiapkan buka puasa atau sahur. Alasannya Lemas lagi puasa,hal ini tidak dibenarkan.Kita harus mengisi bulan Ramadahan nanti dengan ibadah –ibadah:membaca Al-qur’an,shalat sunah,Karena pada bulan Ramadhan Allah melipatgandakan pahala bagi orang yamg mengisi hari-harinya untuk ibadah melebihi pahala pada hari –hari yang lain di luar Ramadhan.
Ramadhan ini seharusnya adalah sarana menempa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.Memperbaiki ibadahnya di hadapan Allah.Jangan sampai ukhti fillah kita termasuk ke dalam orang-orang yang sia-sia saja puasanya dan hanya mendapatkan lapar dahaga bukan pahala puasa,itu karena kita masih melakukan kemaksiatan pada saat kita berpuasa.
Rasulullah bersabda: “Banyak orang yang puasa mereka tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya rasa lapar dan haus saja” (HR Bukhari)
Jadi di bulan ramadhan ini kita tidak hanya menahan lapar dan haus saja. Tetapi kita juga harus menahan hawa nafsu kita. Tidak boleh melakukan hal-hal yang sudah dilarang dalam Islam, seperti Menggunjing keburukan saudaranya,berbohong, mencuri dan bekhalwat dan lainya.Mulailah coba untuk menghindari hal seperti itu di bulan Ramadhan ini supaya ibadah yang kita lakukan tidak sia-sia.
Sambut ramadhan dengan cinta
Allah Ta’ala telah menjanjikan hal-hal yang spesial buat kita di bulan ini. Tentulah kita harus bergembira karena yang janji adalah Allah Swt. yang setiap janjinya pasti benar dan melalui rasulNya yang jujur. Salah satu janji Allah untuk orang yang berpuasa dan berpuasa dengan sempurna yaitu diterangkan dalam hadist:
 “Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam bulan ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo’a akan dikabulkan do’anya.”  (HR Bazzar (3142), Ahmad (2/254) dari jalan A’mas, dari Abu Shalih dari Jabir, diriwayatkan oleh Ibnu Majah (1643))
Kita harus berhati-hati juga dengan hukumanNya: Dari Abi Umamah al-Bahili ra, aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda:”Ketika aku tidur, datanglah dua orang pria kemudian memegang dhobaya (dua lenganku) membawaku kesatu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata : “Naik, aku katakan : “aku nggak mampu, keduanya berkata: “kami akan memudahkanmu,” akupun naik hingga ketika aku sampai ke puncak gunung ketika itulah aku mendenganr suara yang keras. Akupun bertanya : “Suara apakah ini ? Mereka berkata: “Ini adalah teriakan penghuni neraka kemudian keduanya membawaku, ketika aku melihat orang-orang yang digantung dengan kaki diatas, mulut mereka rusak/robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya: “Siapakah mereka ? keduanya menjawab : “mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halal puasa mereka.” (Riwayat an-Nasa’i dalam “al-Kubra” sebagaimana dalam “tuhfatul Asyraf” (4/166) dan Ibnu Hibban (no. 1800- zawahidnya) dan Al-Hakim (1/430) dari jalan Abdur Rahman bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin Amir, dari Abu Umamah. Sanadnya SHAHIH)
Ukhti fillah,kita harus  mempersiapkan  menyambut ramadahn dengan sebaik-baiknya supaya bisa menghadapi  yang istimewa ini dengan sempurna dan insya Allah dapat menjadi bekal kita di akhirat,karena belum tentu kita bias berjumpa pada bulan ramadhan lagi.
Ukhti fillah Marilah kita sambut Ramadhan dengan penuh kecintaan kepada Allah Swt.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhwat Gaul*, Antara Kebebasan dan Keterbukaan 6 Juli 2007 oleh Embun Tarbiyah

*) bukan idiom Pengalaman seorang akhwat ketika masih SMA, waktu itu ada pertemuan antara pihak sekolah dengan pengurus musholla. Pihak sekolah ingin bertemu dengan semua pengurus, laki-laki maupun wanita. Maka itulah kali pertama para akhwat menyebrangi hijab di Musholla, yang membatasi ruang laki-laki dengan wanita. Berada dalam satu ruangan, dengan posisi berhadap-hadapan walau berjarak cukup jauh, itu situasi yang langka. Karuan saja rasa kikuk menyerbu saat itu. Para akhwt duduku kaku tertunduk, kalaupun bersuara hanya berbisik. Dan ketika pertemuan berakhir, rasanya baru bisa bernapas lega. Pengalaman lain, ketika seorang akhwat sedang berjalan bersama akhwat yang lain, kebetulan berpapasan dengan dua orang ikhwan kakak kelas. Mungkin ada keperluan dengan memberi salam. Salam itu dijawab akhwatnya tapi sejurus kemudian yang terjadi adalah saling dorong, siapa yang mau bicara dengan ikhwan itu. Tak ada yang mengalah. Alhasil, akhwat berdua itu malah bergegas pergi

Manfaat Senyum

Anda pernah marah ? Ternyata membuat stress. Tersenyum merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk mengurangi stres dan menambah teman. Tapi ternyata ada 10 manfaat lain dari tersenyum bagi kesehatan seseorang.    Seperti diketahui dibutuhkan lebih sedikit otot wajah untuk membuat seseorang tersenyum dibanding cemberut. Beberapa ahli menyatakan dibutuhkan 43 otot untuk cemberut dan hanya 17 otot untuk tersenyum. Namun beberapa lainnya menyebutkan dibutuhkan 62 otot untuk cemberut dan hanya 26 otot untuk tersenyum. Selain itu tersenyum juga bisa meningkatkan kesehatan seseorang dan membuat hidupnya lebih menyenangkan. Berikut  ini  beberapa manfaat yang bisa didapatkan seseorang dengan tersenyum, seperti dikutip dari  About,  Jumat (2/12/2011) yaitu : 1. Senyum membuat seseorang lebih menarik Secara tidak sadar senyum bisa membuat orang lebih menarik karena ada  faktor  daya tarik tertentu dan membuat seseorang terlihat lebih baik dibanding mengerutkan kening, cemberut atau m

Garis Lingkar Huruf “o”

Apa yang ada dalam pikir Berjalan tanpa henti Gemuruh dalam batin Menerka segala-gala Ku yakin semua orang merasa Atau entah Setiap semua sama tak tahunya Atau mereka berpura-pura Dalam kasat mata Buta dalam tak ada Rongga-rongga ini bagaikan kutu yang terkapar pingsan yang tergeletak menyebalkan Lantaran kata-kata ini tak ada      dalam ketiadaannya Kenapa takut Kenapa dalam segala tiba Kenapa segala tanya hanya      berujung tanya yang menggurita Lelah kaki ini tersesat di dalam labirin ketertakmengertian mencari jalan keluar garis lingkar huruf “o”                             Jakarta, 29 April 2010